Bengkulusatunews.com,Jakarta-Wakil
Presiden Afghanistan Amrullah Saleh Belum lama mengambil langkah mengejutkan lantaran
menggandeng oposisi anti-Taliban untuk melawan Taliban.
Kemuadian yang akan terjadi usai
Amrullah memutuskan menggandeng oposisi anti-Taliban?
Guru Besar Hukum Internasional dari Universitas
Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyebut semua bergantung pada masyarakat
Afghanistan. Dia menyebut aksi Amrullah ini bisa berpotensi eskalasi menjadi
perang saudara.
"Ya ini semua akan bergantung bagaimana respons masyarakat yang anti-Taliban. Kalau mereka mau angkat senjata maka ini akan bereskalasi menjadi perang saudara dan kembali pada masa sebelumnya," kata Hikmahanto saat dihubungi, Kamis (19/8/2021).
"JIka Warga di
Afghanistan tidak ada yang merespons, Kemungkinan tidak akan jadi perlawanan dengan senjata
terhadap Taliban," ucapnya.
Satu yang pasti,
Hikmahanto menyebut semua pihak saat ini tidak ingin terjadi kembali perang
saudara. Dia berpendapat semua pihak akan duduk bersama memilih tokoh untuk
memimpin Afghanistan.
"Yang pasti saat
ini semua ingin tidak terjadi lagi perang saudara dan menyudahi konflik. Mereka
sepertinya akan duduk bersama dan memilih tokoh untuk memimpin Afghanistan.
Kalau situasi seperti ini berlanjut yang kasihan adalah rakyat
Afghanistan," ujarnya.
Lantas, apa yang harus
dilakukan Pemerintah Indonesia terkait potensi eskalasi perang saudara di
Afghanistan? Hikmahanto menilai sebaiknya Pemerintah Indonesia tidak mengambil
langkah prematur. Dia menyarankan agar politik di Afghanistan mengalir terlebih
dahulu sebelum Indonesia mengambil sikap.
"Oleh karenanya
sangat prematur bila Pemerintah Indonesia akan mengakui Taliban sebagai
pemerintahan di Afghanistan. Pemerintah perlu membiarkan politik internal di
Afghanistan untuk berproses sebelum akhirnya ada pemimpin dari pemerintahan
yang didukung oleh mayoritas rakyat Afghanistan," tuturnya.