Bengkulusatunews.com - Pilkada Bengkulu Utara 2024 menjadi sorotan publik dengan munculnya fenomena kotak kosong. Dalam kontestasi kali ini, Arie Septia Adinata, SE, MAP yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati Bengkulu Utara, dipastikan akan maju sebagai calon Bupati. Arie akan didampingi oleh Sumarno, S.Pd sebagai calon wakilnya. Pasangan ini menjadi satu-satunya calon yang diusung dalam Pilkada tahun ini, sehingga membuka peluang bagi pemilih untuk memilih mereka atau memilih kotak kosong.
|
pasangan Ari & Sumarno Amanah
|
Pilihan kotak kosong muncul ketika hanya ada satu pasangan calon yang maju. Dalam kasus ini, masyarakat Bengkulu Utara akan dihadapkan pada pilihan mendukung pasangan Arie Septia Adinata dan Sumarno atau memilih kotak kosong sebagai bentuk penolakan terhadap calon tunggal.
Arie Septia Adinata, yang telah menjabat sebagai Wakil Bupati sejak dua periode sebelumnya, memiliki rekam jejak yang cukup dikenal oleh masyarakat. Ia bersama Sumarno, S.Pd, diharapkan dapat melanjutkan pembangunan daerah dengan berbagai program yang pro-rakyat. Namun, fenomena kotak kosong mencerminkan adanya tantangan bagi pasangan calon tunggal, di mana sebagian masyarakat mungkin merasa kurang terwakili atau berharap ada kompetisi politik yang lebih sehat.
Dukungan terhadap kotak kosong dapat menjadi indikator bahwa publik menginginkan lebih banyak pilihan dalam Pilkada. Hal ini menyoroti pentingnya persaingan yang kompetitif untuk menjaga kualitas demokrasi di Bengkulu Utara. Dengan adanya kotak kosong, pemilih diberi kesempatan untuk mengekspresikan ketidakpuasan jika merasa calon tunggal tidak sesuai dengan harapan mereka.
Di sisi lain, kemenangan kotak kosong akan membawa implikasi signifikan. Jika kotak kosong menang, Pilkada akan diulang, dan daerah akan dipimpin oleh penjabat sementara hingga proses pemilihan selesai. Ini tentu menjadi tantangan bagi stabilitas pemerintahan daerah.
Pilkada Bengkulu Utara kali ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang menjaga demokrasi tetap dinamis dan kompetitif di tengah dominasi politik lokal.
penulis : Junsen Frendy Tamba, RFP,CFP
wartawan Muda Bengkulusatunews.com